Jejak

Jejak

Senin, 22 Desember 2014

RUMAH

doc. Manifest

Rumah adalah tempat di mana aku merasa bisa pulang (Dimas Suryo)
Leila S. Chudori-Pulang


Ada banyak hal di dunia ini yang sebenarnya patut kita syukuri. Tentu saja terlepas dari berbagai macam persoalan yang kamu punya, setidaknya ada hal baik yang seringkali mampu membuatmu tersenyum. Rumahmu salah satunya.  Tempat dimana orang-orang yang membuatmu selalu merasa nyaman, berada -ini definisi saya. Tapi tentunya masing-masing dari kita mungkin punya banyak definisi tentang rumah. Jika kita mau merujuk pada sebuah referensi mengenai pengertian rumah, saya ambil rujukan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karena kamus ini yang seringkali dianggap memiliki keabsahan paling tinggi. Rumah adalah 1. bangunan untuk tempat tinggal 2.bangunan pada umumnya (seperti gedung). Saya sedikit kecewa sebenarnya dengan dua definisi yang disebutkan. Tempat tinggal semacam apa? Tempat tinggal siapa? Apa selalu berbentuk gedung? Jadi bangunan reot dipinggiran stasiun itu bukan rumah ya? Ah, banyak memunculkan  pertanyaan baru. Dan tentu saja rumah mestinya tak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, karena dia lebih dari itu. Memang kamus kita itu seringkali berkelakuan aneh. Dia yang mestinya menjelaskan makna sebuah kata. Tapi malah menimbulkan banyak pertanyaan baru.

Definisi rumah dari KBBI saya anggap tak cukup untuk mewakili kegelisahan saya mengenai definisi rumah yang sebenarnya, yang seharusnya sesuai dengan kehidupan yang kita jalani tiap harinya. Rumah adalah tempat kita melepas penat ketika ada banyak hal memuakkan di luar sana, rumah adalah tempat kita bercanda melepaskan tawa selebar-lebarnya, rumah adalah tempat ternyaman untuk berbagi. Rumah tak mesti bangunan, apalagi berbentuk gedung. Karena bagi saya, definisi Leila tentang rumah bisa juga disepakati- rumah adalah tempat di mana aku merasa bisa pulang. 

Bagi saya Manifest juga rumah. Saya punya keluarga disini. Orang-orang baik dengan segala karakter unik yang dimilikinya. Orang-orang yang seringkali bikin rindu ketika saya tak melihat mereka di peredaran. Mereka yang seringkali mengisi kekosongan dengan tawa yang begitu renyah ketika berbicara mantan atau gebetan. Atau hal lain yang lebih serius ketika tengah berdebat tentang tema majalah di rapat redaksi. Semua membahagiakan buat saya yang memiliki mereka. Manifest itu rumah, dan hingga 20 tahun kedepan semoga akan tetap sama. Ketika nanti saya telah lulus dan meninggalkan kota ini, tentu saja akan ada banyak hal yang saya rindukan. Rumah ini pasti.[]
Continue Reading...

Followers

Follow Us

Follow The Author