Jejak

Jejak

Sabtu, 03 Desember 2016

Pilihan

Share it Please

        Ku dengar, manusia yang bisa menghargai kebahagiaan adalah ia yang pernah merasakan sakit. Bukankah semua manusia pernah merasakan sakit dari benturan-benturan dalam hidup? Sakit dan tangis adalah syarat kita mengingat diri sebagai manusia. Lalu rupanya hanya beberapa yang sanggup belajar dari kesedihan dan menghargai bahagia dengan sebaik-baiknya. Menjadi dewasa dan menentukan pilihan-pilihan yang menyertainya tak pernah punya ruang wisuda hingga liang lahat menyambut. Kemudian kita kebingungan menentukan pilihan yang baik untuk dijalani. Lebih baik tidak memilih sebab terlihat tak memiliki konsekuensi apapun. Kata Leila. Tapi seperti katamu Leila, memilih adalah jalan hidup yang berani.
      Jika dewasa selalu punya penawaran pada pilihan-pilihan yang sulit, pantaslah Tuhan selalu dilibatkan dalam setiap penentuan. Kita perlu menjaga kewarasan dan tetap tenang di tengah dunia nyata ataupun maya yang semakin kacau. Hidup tak pernah melulu semanis potret dalam sosmed kan? Kebencian saat ini sanggup ditebar dengan lebih mudah hanya sebab tafsir masing-masing atau perkara yang diyakini sendirian. Menjadi diri sendiri bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti meski dunia beralih jauh lebih bising dari sebelumnya. Sebab pada kenyataannya jalan hidup akan melulu begitu, dihinggapi sakit dan tangis. Segalanya perlu disiapkan dengan benar sebelum dilindas chaos yang sebenar-benarnya.
        Maka, ketika pada akhirnya aku perlu menjadi satu manusia denganmu dalam menghadapi dunia, biarlah kita berjalan dengan damai meski tak sebising kisah lainnya. Sederhana saja. Saling menjadi telinga tanpa mesti perlu berpura-pura. Menjadi kuat untuk bertahan dalam situasi sakit dan airmata. Aku masih berjuang menjadi aku yang akan selalu disampingmu suatu hari. Masih saja menjadi manusia yang tak akan pernah bisa sempurna dan bisa seringkali menoreh luka buatmu. Tapi aku tahu pada akhirnya kita perlu mengerti makna saling pada apapun, sebab komitmen akan membuat dunia kita terjaga selamanya. Aku yakin kau lebih paham akan hal itu. Selamat berkembang dan menemukan banyak hal. Semoga Tuhan tak keberatan mempertemukan kita dalam waktu dan ruang yang sebaik-baiknya. Di hari itu tiba, semoga kita telah tuntas dengan masa lalu masing-masing. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

Follow Us

Follow The Author