Jejak

Jejak

Rabu, 29 April 2015

Berubah

Share it Please

         Aku masih disini. Memandangi rintik hujan yang terus saja turun sejak pagi tadi. Apa kamu lupa hari ini kita ada janji? Terserahlah hunny, yang pasti aku akan tetap menunggumu. Hingga denting piano yang dimainkan itu berhenti bahkan jika perlu hingga kafe ini tutup sekalipun. Kamu tahu aku nekat. Tapi setidaknya aku tak pernah sampai mengobrak-abrik rumahmu agar kamu tahu perasaanku.
Ah, coba lihat rambut panjangku yang sudah mulai berasa lepek oleh keringat. Kamu tak pernah tahu kan usahaku untuk memanjangkan rambut ini.  Ku lakukan ini hanya karena kamu suka wanita berambut panjang. Sulam alis, bermacam kosmetik dan segala macam hal yang kau suka kulakukan. Aku telah melakukan banyak hal gila sejak kamu putuskan adanya jeda diantara kita.
Sudah dua tahun hunny. Kamu perlu tahu aku telah jadi apa yang kamu mau. Semuanya  telah berubah, tapi perasaanku tak pernah beda.

“...Joko” sayup-sayup kudengar panggilan lamaku. Panggilan sayangnya. Aku menoleh pada wajah yang mengernyitkan dahi. Ah, dia masih saja sama. Masih saja seringkali membuat jantung berdegup dan menyesakkan dada. Lagi-lagi datang dengan menggandeng wanitanya. 


Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

Follow Us

Follow The Author