Jejak

Jejak

Minggu, 17 April 2016

Memory

Share it Please
Kenangan perlu ada dalam hidup untuk dikenang, ditertawakan dan menjadi warisan ingatan kepada anak keturunam” 


        Saya punya folder bernama kenangan. Di dalamnya terdapat banyak folder juga yang berisi foto-foto dengan kategori yang berbeda-beda. Foto ketika SMA, foto Maba, foto travelling ke suatu tempat dan lain-lain. Selain merawat kenangan lewat foto, merawatnya lewat tulisan juga jadi hal yang menarik. Sejak SD saya suka menulis diary. Kemudian kebiasaan menulis berpindah di laptop sejak buku diary terakhir kali habis dan menggandrungi blog. Pram bilang, menulis adalah bekerja untuk keabadian. Maka saya sedang bekerja untuk membungkusi kenangan. Hal-hal yang tertulis mampu mengingatkan detail proses dengan lebih baik. Sepertinya sih begitu. 
        Kenangan adalah sejarah otentik milikmu. Yang membentukmu jadi seperti sekarang sebab ia melalui sebuah proses panjang seiring waktu berjalan. Dalam tiap bagiannya ada banyak manusia, tempat, waktu, cerita dan rasa yang berbeda-beda. Dan tiap dari mereka begitu berharga untuk sebuah proses seperti yang Tan Malaka katakan, terbentur, terbentur, terbentur, terbentuk!
       Tadi Febri, teman kos yang sudah pindah, BBM saya. Dia bilang sedang rindu berat pada Jember dan banyak keisengan kami ketika itu. Jadi ingat, ketika beberapa waktu yang lalu habis pulang dan saat balik ke Jember melintasi jembatan Semanggi saya merasa sentimentil. Jelas sudah tak terhitung saya melintasi jalan itu. Ketika menuju pulang, ketika kembali, ketika ke pasar tanjung, ketika ngopi atau kemanapun dan dengan manusia yang berbeda-beda atau seorang diri. Semanggi jadi salah satu saksi mati adanya manusia baperan dan banyak kenangannya di kota ini. Sayangnya, Semanggi gak bisa bercerita. 
         Besok beberapa teman yang sering ataupun pernah melewati semanggi dengan saya akan diwisuda. Kebanyakan masih di Jember dan beberapa yang lain jelas akan berpindah kembali ke kotanya masing-masing. Manusia-manusia yang pernah menyelami waktu lalu bersama dan mengisi kenangan yang berharga. Salah satu manusianya terakhir kali mengisi waktu ngopi bersama dan mengucap maaf sebab gelas nya yang retak tak bisa lagi kembali utuh. Tapi mengucap sepakat untuk memperbaiki kami meski tak sempurna. Masih ada banyak hal yang ganjil, tak bisa direlakan dan menyakitkannya, mungkin. Tapi potongan kisah itupun akan berlalu jadi kenangan. Semoga legowo menerima keputusan. 
        Pun suatu hari akan saya yang mengalami "berpamit". Lalu sudut-sudut Jember ini akan mengiris rindu yang jelas tak tipis. xoxoxo. Dan untuk menjadikan ini pembungkus kenangan yang baik,  saya ucapkan selamat wisuda ya kawan-kawan. Selamat mengukir kenangan yang baru, dan membahagiakan untuk masa depanmu. Aamiin []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

Follow Us

Follow The Author