Jejak

Jejak

Minggu, 22 Juni 2014

Aroma ingatan

Share it Please
        Sore tadi, ketika saya tengah mencuci piring di rumah Kalirejo-tempat KK, ada sekelibat aroma yang mampir di indra penciuman. Hanya aroma wanginya sabun mandi dan sunlight yang saya gunakan sebagai pembersih piring, tapi dalam sekejap mampu membangun ingatan dalam pikiran. Bukan, saya bukan manusia sejenis Jean-Baptiste Grenouille dalam novel Das Parfum: Geschicte Eines Mörders  yang memiliki ingatan tajam hanya dengan mengendus aroma-aroma. Ia tidak memiliki aroma tubuh, tapi mampu mengenali segalanya pun mengingat kesemuanya melalui aroma yang dimiliki benda-benda, hanya dengan indra penciumannya. Hingga mengabaikan indra lain yang dimilikinya untuk menikmati indahnya dunia. Apa mungkin saya juga sejenis dia? Mungkin saja sore tadi ada semacam kekuatan gaib yang merasuki indra penciuman saya hingga mampu membangun ingatan sedemikian kuat. Hanya lewat aroma sabun. Mungkin... 
         Saya kesulitan mau menjelaskan ingatan yang membayangi saya hingga detik ini. Ingatan ini membuat rapuh, membuat saya merasa seringkali berdosa. Seperti yang pernah mas Cetar katakan dan kini saya adaptasi, saya takut terlambat dewasa. Takut terlambat menyadari apa-apa yang harus saya lakukan kini. Saya hanya bisa dicekam rasa khawatir tanpa mampu melakukan apa-apa. Tapi setidaknya saya bersyukur, mungkin saja aroma-aroma yang sejak tadi sore membayangi, semacam kiriman Tuhan sebagai pengingat bahwa saya masih punya janji-janji yang belum selesai.  Yang masih harus saya tunaikan. Mungkin Tuhan tidak menginginkan saya terlambat dewasa. Untungnya saya bukan manusia sejenis Jean-Baptiste Grenouille, yang menjauhi hal-hal abstrak semacam cinta, keimanan, juga kedewasaan mungkin. Karena hal-hal abstrak semacam itu tak mempunyai aroma. Dan ia begitu membencinya. Ia menjadi manusia aneh, pun antisosial. Saya tak ingin jadi sejenis dia. Saya masih butuh hal abstrak semacam kedewasaan untuk menutup lubang-lubang yang menganga. Pun cinta. Ah.. skip. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

Follow Us

Follow The Author