Jejak

Jejak

Jumat, 10 Juni 2016

Berpindah

Share it Please
          Ketika pertama kali melihat keberangkatan mbak Lia naik bis untuk kuliah di Malang dan merasa kekosongan rumah setelahnya, duduk di pojok kamar adalah salah satu hal yang saya lakukan sembari mengusap airmata. Sejak saat itu saya hampir tak pernah mengantar mbak Lia atau orang-orang tertentu hingga tepi jalan. Pernah juga beberapa untuk hal-hal yang entahlah. Melihat perpisahan dengan orang-orang tertentu seringkali membuat dunia mendadak berasa kosong setelah ramai karena adanya dia. Seperti merasakan kehadiran banyak sanak saudara yang membuat rumah terasa ramai, kemudian hening dalam sekejap saat mereka pulang. Pun melihat teman yang mengepaki barang untuk berpindah juga sebuah sesak yang merangsek utuh dalam relung. Serupa melihat kenangan-kenangan kami yang ikut terpungut dan dibungkus dalam kotak-kotak coklat penghabisan. Kosong setelahnya. Gak baik untuk kesehatan hati dan mata saya. Tapi saya sadar sekarang, menghindar cuma tipuan mata yang menganggap dunia masih sama. Perpindaha adalah pasti dan terkadang itu menyebalkan.
           Sakdiah akan pindah dari kosannya hari Minggu. Untuk selamanya mungkin. Bungkusan barang-barangnya telah siap dan rapi di beberapa sudut kamar pun pungutan kenang yang menempel pada benda-benda mati itu. Pada akhirnya, rencana kami untuk merayakan kelulusan bersama tak sesuai ekspektasi. Tak apa, saya turut bahagia J Hati-hati di jalan Sak. Apapun yang akan kita pilih nanti di masa depan, semoga jadi hal-hal yang membahagiakan. Big hug.  []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

Follow Us

Follow The Author