Jejak

Jejak

Sabtu, 25 Juni 2016

Grow Up

Share it Please
I love little girl's smile (Sumber : alisonhebeisen.myadventures.org)
       Sesal adalah hantu sudut pikir yang bergerak acak serupa film yang diputar berulang-ulang. Titik dimana kita menyadari ada hal-hal yang bertumbuh dengan sia-sia saja atau menyalahkan diri sendiri sebab banyak waktu yang terbuang cuma-cuma. Semua orang pernah terpuruk, pernah jatuh, pernah limbung dari apapun yang menghantamnya. Masalah memang seringkali dikirimkan untuk menjajal kekuatan supermu, apakah masih berfungsi atau sebaliknya, telah lapuk dimakan ulat dan belatung waktu. Jangan kacau, tetap santai dan bertahan dengan-Ku. Tuhan mungkin ingin katakan itu, coba saja pasang telingamu lebar-lebar. 

Sayangnya kita seringkali tak mendengarkan.

        Belajar lebih banyak mendengar dan kurangi keresahan. Ada banyak manusia yang kelihatannya normal, rupanya terbentuk dari kepingan sesal, benturan batu kesakitan dan racun yang telah membuatnya biru lebam di sekujur tubuh. Kau tak pernah lihat tangisnya kan? Dia masih bisa bercerita dengan senyuman. Senyum yang manis, yang entah sejak kapan bisa membuat lelehan air matamu turun melintasi pipi jika saja tak kau tahan. Jika saja kau jadi dia, mungkin tak akan bisa seharian beristirahat malam dengan nyaman.  Atau jika kau jadi dia, mungkin kau akan tidur seharian tanpa ingin bangun tidur sebab tak sanggup melihat apa yang ditangkap mata, didengar oleh telinga, diraih oleh tanganmu. Dia pun telah banyak menyesal dan kehilangan. Dia tegar. Dia tumbuh jadi manusia yang begitu cemerlang di matamu.
        Belajar untuk menjaga bicara. Sebab kita tak pernah tahu apa yang telah orang lain lewati hingga ia bisa jadi seperti saat ini. Mungkin duri, mungkin racun, mungkin lilitan ular piton yang besarnya seperti pohon kelapa. Diam seringkali jadi hal-hal yang damai.Tak ada yang berharap Maha Pengasih mengirimkan ujian yang berlebih, hanya saja menerima, pasrah dan tetap tenang mestinya bisa jadi hal-hal yang mendamaikan hati. 
         Suatu hari, semoga Tuhan tak biarkan keinginan itu terkubur. Ada kesempatan menyelami universitas kehidupan dimana manusia-manusia yang bersahaja tumbuh dan berkembang di dalamnya. Belajar dari mereka yang masih bisa meretas luka lewat senyum yang berkembang hanya sebab hal-hal sederhana. Duduk diatas ketinggian dimana bukit, lautan dan langit yang menawan berkumpul jadi satu ikatan pandang. Lalu berbagi senyum dan tawa, membungkus kenangannya dan merawat sarinya hingga senja. Semoga tak lagi tumbuh jadi sesal ya, Tuhan. []


Ramadhan yang baik, 
hari ulang tahun kakak terbaik 
dan saya yang masih saja jadi manusia menyebalkan 
untuk banyak orang.
Maafkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

Follow Us

Follow The Author